Kok Masih Percaya

Di sebuah desa yang terpencil, ada seorang lurah yang ingin sekali bisa menjadi camat. Untuk mewujudkan niatnya itu, dia lalu meninggalkan istrinya untuk bertapa di bawah sebuah pohon beringin besar yang dipercayai ditunggui oleh makhluk halus.

Di tengah khusyuknya bertapa, pada malam kedua, si lurah itu melihat seorang nenek tua berambut putih datang menghampirinya. Si lurah pun langsung meyakini kalau nenek tua itu pastilah sang makhluk halus penunggu pohon beringin besar itu.

“Apa yang kau harapkan dengan bertapa di sini, Nak?” tanya nenek tua itu.

“Saya ingin menjadi camat, Nek,” kata si lurah. “Apapun syarat yang Nenek ajukan, saya akan memenuhi.”

Si nenek tua manggut-manggut. Kemudian berkata sambil tersenyum. “Baiklah. Apakah kau bersedia tidur denganku selama tiga malam berturut-turut?”

“Saya bersedia, Nek,” jawab si lurah dengan pasti. Ia senang karena keinginannya menjadi camat akan segera terkabul.

Maka mereka pun kemudian bercinta selama tiga malam berturut-turut seperti yang diminta oleh si nenek tua.

Setelah itu, si nenek bertanya pada sang lurah, “Berapa sih umurmu, Nak?”

“Umur saya 40 tahun, Nek,” jawab si lurah mantap. “Hm... jadi, apakah saya akan bisa jadi camat?”

Si nenek tertawa. “Kamu itu sudah 40 tahun tapi kok masih percaya sama makhluk halus, tho...?”