Jadi Ikut Keterusan

Parno memiliki istri yang berprofesi sebagai artis film. Sudah berulang kali Parno merasa risih melihat adegan-adegan film istrinya yang tergolong ‘panas’ di matanya. Namun sang istri terlihat santai-santai saja meski beberapa kali Parno terang-terangan memarahinya.

Seperti malam itu, sang istri pulang dari syuting film dengan leher yang penuh bercak-bercak merah. Parno segera saja menegurnya dengan marah.

“Siapa yang telah melakukan itu di lehermu?!” tanya Parno.

“Ini syuting yang tadi, Mas,” jawab sang istri dengan santai seperti biasa.

“Syuting kok sampai begitu???”

“Iya Mas, habisnya lawan mainku keterusan saat melakukan adegan ranjang.”

“Lalu kenapa kamu tidak menolaknya?”

“Bagaimana bisa?” sahut istrinya tetap dengan santai. “Habisnya, aku juga jadi ikut keterusan.”


Boleh ke Salon

Pak Badrun bertanya pada istrinya, “Bolehkah seorang pria pergi ke salon, Bu?”

“Boleh saja, kenapa tidak?” sahut istrinya. Ia lalu bertanya dengan heran, “Tapi kenapa baru kali ini kau ingin pergi ke salon?”

“Karena saya dengar salon yang di sebelah sana itu ada wanita penghiburnya, Bu!”