“Saya cemas jangan-jangan istri saya sudah tidak mencintai saya lagi,” keluh seorang suami pada seorang penasihat perkawinan.
“Apakah istri Anda mulai acuh tak acuh pada Anda?” tanya si penasihat.
“Tidak, tidak sama sekali,” jawab sang suami. “Dia selalu membukakan pintu rumah setiap kali saya pulang dari kantor, dan menyiapkan minuman dingin kesukaan saya. Dia juga tak pernah lupa menyetrika baju saya. Dia sangat pintar memasak dan membuatkan makanan-makanan yang saya sukai, dia pintar merawat dirinya dan merawat rumah hingga saya selalu merasa nyaman dan betah, dia juga pintar dalam menjaga dan merawat anak-anak kami. Dia tidak pernah mengeluh setiap kali saya ganti chanel teve saat kami tengah menonton bersama, dia juga tak pernah menolak setiap kali saya meminta berhubungan seks dengan gaya yang macam-macam...”
“Kalau begitu,” sela si penasihat dengan heran, “bukankah sebenarnya tidak ada masalah?”
“Mungkin saya terlalu sensitif,” lanjut sang suami, “tapi malam itu, ketika dia pikir saya telah tertidur, dia berbisik di telinga saya dan mengatakan, ‘Kapan kamu mati, keparat?!”