Gara-gara Tuan

Nyonya Broto benar-benar jengkel ketika pagi itu ia tidak mendapatkan hidangan apa-apa di meja makan untuk sarapan pagi. Padahal biasanya si Warni, pembantunya, sudah menyiapkan makanan untuk sarapan. Maka Nyonya Broto pun segera saja mengetuk-ngetuk pintu kamar Warni untuk membangunkannya.

“Warni!” panggil Nyonya Broto. “Warni, bangun...!”

Saat Warni telah bangun dan membukakan pintu kamar, Nyonya Broto pun segera saja memarahi pembantunya yang seksi itu.

“Kamu ini bagaimana, sih??? Masak siang begini baru bangun? Seharusnya kan kamu sudah bikin makanan untuk sarapan pagi???”

“Maaf, Nya,” sahut Warni dengan mata mengantuk. “Habisnya, saya kecapekan sekali...”

“Kecapekan bagaimana? Tadi malam kan kamu tidur jam tujuh...?”

“Gara-gara Tuan, Nyonya...”

“Lho, kok gara-gara Tuan...???”

“Iya, Nyonya. Gara-gara Tuan, saya tidak bisa tidur semalam suntuk. Baru saja Tuan keluar, dan baru saja saya tidur, Nyonya sudah membangunkan...”