Sepasang manula datang pada seorang dokter dan mengeluhkan gangguan seksual yang mereka rasakan. Karena keluhan tersebut tidak spesifik, maka sang dokter pun tidak bisa memberikan analisa apa-apa. Kemudian, si pasien laki-laki memberikan usul.
“Begini saja, Dok,” katanya, “kami akan berhubungan seks di sini, dan Anda bisa menyaksikannya untuk melihat apa yang tidak beres.”
Si dokter setuju. Maka sepasang manula itu pun kemudian bermain seks di tempat tidur dengan disaksikan oleh sang dokter. Setelah itu selesai, tetap saja sang dokter tak bisa memberikan analisanya.
“Sepertinya tak ada yang salah dengan kehidupan seks kalian,” kata sang dokter dengan yakin.
Maka sepasang manula itu pun pulang.
Tetapi beberapa hari setelah itu, pasangan manula itu datang lagi pada sang dokter dan mengeluhkan hal yang dulu. Sekali lagi sang dokter tak bisa memberikan analisanya, dan sekali lagi pasangan manula itu memberikan saran untuk menyaksikan mereka bermain cinta di sana.
Ketika untuk kelima kalinya pasangan manula itu datang ke tempat prakteknya, sang dokter jadi tak sabar lagi.
“Saya kan sudah mengatakan bahwa tidak ada yang salah dalam kehidupan seks kalian?!” kata sang dokter pada pasangan manula itu. “Sejak kalian datang ke sini pertama kalinya, saya sudah menyatakan bahwa kalian sehat-sehat saja. Kenapa masih tetap bolak-balik kemari?!”
“Ng...anu, Dok, begini...” kata si pasien lelaki, “kami berdua ini sebenarnya pasangan selingkuh. Jadi kami tidak bisa pergi ke rumah saya ataupun ke rumah dia. Kalau ke hotel, kami harus bayar minimial lima puluh ribu. Sementara Anda kan cuma memasang tarif tiga puluh ribu perjam. Belum lagi Anda juga memberikan diskon tiga puluh persen untuk manula...”