Tini tengah sendirian di rumahnya karena suaminya tengah berdinas ke luar kota. Selama beberapa malam ini Tini merasa kesepian, dan saat gairahnya memuncak, Tini pun melampiaskannya dengan menonton film porno di VCD.
Suatu malam, saat sedang asyik menikmati film hot di layar televisinya, Tini merasa kesal bukan main karena tiba-tiba televisi itu mati tanpa bisa dihidupkannya lagi. Beberapa kali dicobanya untuk menghidupkan televisi itu karena sedang asyik-asyiknya nonton film, tapi televisi itu sepertinya tak mau nyala lagi.
Akhirnya, Tini pun menelepon tukang servis televisi untuk memperbaikinya.
Tak lama kemudian, seorang tukang servis datang ke rumah Tini, dan memperbaiki televisi yang rusak itu. Tak terlalu lama, televisi itu pun bisa menyala kembali.
“Biayanya 100 ribu, Nyonya,” kata si tukang servis setelah selesai dengan pekerjaannya.
“Kok mahal sekali?” tawar Tini.
“Begini, Nyonya. Tarif servis di tempat kami dihitung perjam. Karena ini selesai dalam waktu seperempat jam, maka tetap dihitung sebagai satu jam.”
Mendengar penjelasan itu, Tini langsung saja menengok jam di dinding, kemudian berkata pada si tukang servis, “Kalau begitu, Anda masih punya sisa waktu 45 menit. Jadi, bisa kan sisa waktu itu digunakan untuk menservis saya...?”