Pak Broto, seorang direktur sebuah perusahaan, merasa sangat marah ketika mengetahui kalau sekretarisnya suka menggunakan telepon di ruang kantornya untuk keperluan pribadinya. Dia berpikir kalau gara-gara itulah tagihan rekening telepon di perusahaan itu meningkat terus beberapa bulan ini.
“Pokoknya mulai sekarang kau tidak boleh lagi menggunakan barang-barang pribadi saya untuk keperluan pribadimu!” kata Pak Broto kepada sekretarisnya.
“Baiklah, Pak,” jawab si sekretaris, “mulai sekarang juga, Bapak juga tidak boleh lagi menggunakan ‘barang-barang pribadi saya’ untuk keperluan pribadi Bapak.”
Kunci Duplikat
Sesaat menjelang tidur malam di tempat peraduan, Pak Barjo berkata kepada istrinya, “Sudah kau kunci semua pintu rumah, Bu?”
“Sudah, Pak!” jawab istrinya. “Termasuk pintu kamar pembantu kita, si Inem!”
“Rupanya kau mempunyai prasangka buruk terhadapku,” keluh Pak Barjo pura-pura marah. “Apa aku ini kau anggap laki-laki yang mudah serong?”
“Hanya sekedar melakukan pencegahan, kok!” jawab istrinya dengan kalem. “Soalnya tadi sore aku menemukan kunci duplikat yang sama persis dengan yang kupegang ini di dalam sepatumu.”