
Short Messaging Service (SMS) adalah sarana yang mudah sekaligus murah dalam berhubungan melalui handphone. Apalagi sejak para pengguna handphone bisa mengirimkan SMS lintas operator, fasilitas handphone yang satu ini pun langsung jadi primadona. Sebagian pengguna handphone lebih memilih menggunakan SMS yang jauh lebih murah dibanding langsung menelepon.
Pada dasarnya, SMS adalah komunikasi. Jadi, tentunya ada juga etikanya. Nah, bagaimana etika dalam ber-SMS?
Seperti halnya bertelepon, mengirimkan SMS juga ada etika sopan santunnya. Terutama jika Anda bermaksud mengirimkan pesan ini untuk orang yang dihormati seperti orang yang lebih tua atau kepada atasan.
Jika Anda mengirimkan SMS untuk orangtua atau atasan, hindari pemakaian singkatan bahasa gaul yang biasa dipakai dalam ber-SMS. Misalnya THX (thanks) atau BTW (by the way) dan lain-lain. Soalnya, tidak semua orang mengerti maksud bahasa tersebut. Kalau toh mereka mengerti, bisa juga Anda dianggap kurang sopan karena tidak berlaku hormat.
Kalau Anda ingin memakai singkatan bahasa gaul demi menghemat karakter, gunakanlah kalau ber-SMS dengan rekan sejawat yang seumur atau teman akrab.
Selain itu, biasakan untuk memperhatikan penggunaan huruf besar dan huruf kecil. Etika ini kerap kita lupakan dengan alasan malas mengganti-ganti huruf besar dan kecil (khususnya kalau dalam handphone tak ada fasilitas pemindah otomatis). Padahal, tak ubahnya berkirim surat, soal-soal seperti ini sangat penting bagi sebagian orang.
Jika orang yang dikirimi SMS tidak terlalu dekat dengan Anda, tuliskan identitas lengkap Anda sebagai pengirim. Bisa jadi, ia tidak hafal dengan nomor handphone Anda dan hanya bisa menduga-duga siapa pengirimnya.