Mungkin jarang terpikir oleh kita bahwa kelinci juga dapat membawa penyakit untuk manusia. Hewan yang lucu dan menggemaskan ini dapat menyebarkan tularemia, yaitu penyakit yang dapat menyebabkan masalah pernapasan serius. Karena berasal dari kelinci, penyakit itu juga dikenal sebagai “demam kelinci”.
Ketika seseorang terkena tularemia, gejala yang timbul biasanya adalah demam mendadak, menggigil, nyeri sendi, dan kelemahan progresif. Selain itu, penyakit ini juga dapat menimbulkan rasa sakit pada dada, serta kesulitan bernapas.
Namun, penyakit yang dibawa kelinci tersebut tidak perlu terlalu ditakuti, karena dapat dibilang jarang terjadi. Selama dipelihara dengan baik, bersih, dan dijaga makanannya, kelinci tetap hewan peliharaan yang menyenangkan. Selain itu, hewan imut yang lucu ini juga memiliki hal-hal unik yang layak kita ketahui. Berikut ini di antaranya:
- Kelinci bukan jenis tikus-tikusan.
- Untuk mengetahui apa yang ada di belakangnya, kelinci tidak perlu memutar kepalanya.
- Rekor lompatan tertinggi kelinci adalah 1 meter, sedang lompatan terjauhnya adalah 3 meter. Kelinci terpanjang memiliki tubuh sepanjang 31,125 inci, sedangkan kelinci terkecil beratnya hanya 2 pon.
- Kelinci memiliki ingatan yang lebih kuat dibanding hewan lain.
- Kelinci tidak bisa muntah.
- Kelinci bisa mengunyah makanan 120 kali per menit.
- Kelinci dapat melahirkan 20 sampai 40 bayi per tahun.
- Bayi kelinci lahir tanpa bulu, dan mulai bisa melihat pada hari kesepuluh.
- Kelinci harus terus bergerak minimal 4 jam per hari. Karena jika tidak, kelinci bisa terkena osteoporosis (tulang keropos).
- Presiden Amerika, Abraham Lincoln, membolehkan anaknya memelihara kelinci di Gedung Putih.