Amuk

Betapa getirnya rindu
Yang kau kikis
Tak terhakis di persisir hati
Walaupun hujan
Menimpa sahara
Tak mungkin hilang
Panas di bumi

Dahagalah musafir
Mengejar realiti duniawi
Kiasnya pujangga
Hamparan penuh suci niatnya

Getar jari jemari ku tahan jua
Menggenggam bara hingga menjadi abu
Luka dan pedih amatlah berbisa-bisa
Hanya kesabaran penawar sejati

Pengorbanan adalah
Satu kemestiannya
Dalam hidup
Walaupun kau diriku
Seribu keresahan
Di mimpi

Cinta bagaikan bebayang
Makin diusir semakin hampir
Apa yang kita impikan
Tak semuanya menjadi
Datangnya seakan menguji