Baladada Dua

Dari napas kepada napas
Adalah persesuaian antara akal dan nurani
Antara otak dan harapan
Mengurung diri dari desau angin dan badai
Hempaskan rindu dan asa
Pada masa depan
Tapi tak ada yang mengerti
Tak ada yang mau mengerti
Akan harkat hidup
Akan harap hidup
Yang damai...

Semua hanya bisa mencibir
Semua hanya bisa menjauh
Memaki dan mencaci
Tanpa pernah mau menyadari

Cobalah tanyakan
Pasti tahu jawabannya
Mengapa begini
Tapi jawabannya pun entah