Mau Kemana...?

Si Madun adalah anak petani desa yang biasa menggembalakan sapi. Karena belum punya istri, dia sering kebingungan menyalurkan nafsu syahwatnya kalau pas meledak-ledak. Desanya juga jauh dari lokalisasi.

Suatu malam, saat merasakan gairahnya begitu tinggi, Madun merasakan pusing sekali memikirkan cara menyalurkannya. Ketika melihat sapinya, ia pun berpikir apa salahnya kalau ia salurkan pada sapi betinanya itu. Maka Madun pun kemudian nekat menyalurkan gairahnya pada si sapi.

Semenjak itu, Madun merasa was-was. Ia selalu memikirkan apakah sapinya itu nanti akan melahirkan anak dari hasil benihnya?

Sampai kemudian sapi itu pun hamil. Ketika waktu melahirkannya tiba, Madun menyaksikan proses kelahirannya dengan takut-takut dan was-was.

Yang pertama keluar adalah kaki, dan Madun pun lega karena itu kaki sapi. Kemudian badan sapi pun keluar, dan sekali lagi Madun lega karena itu pun badan sapi. Sampai kemudian kepalanya pun juga keluar. Untuk terakhir kalinya Madun pun lega karena anak yang dilahirkan itu benar-benar anak sapi. Maka Madun pun kemudian meninggalkan kandang sapinya untuk pergi.

Namun baru beberapa langkah berlalu, terdengar suara, “Bapaaak, mau kemana...???”